RAMALAN TERKAIT PERISTIWA SUPERMOON 19 MARET


Pertanyaan tentang apakah akan terjadi peristiwa besar, 19 Maret mendatang, adalah sepenuhnya tergantung pada apa atau siapa yang anda percayai.

Dalam beberapa hari lagi, Bulan penuh, akan terlihat paling besar hampir dalam dua dekade.

Dari beberapa foto yang didapat, beberapa astronom, meramalkan kemungkinan akan terjadi hal yang mengkhawatirkan terhadap pola iklim Bumi.

Terjadinya sejumlah bencana gempabumi bukanlah hal yang tidak mungkin.

Untuk saat ini, semua yang mesti anda ketahui adalah pada 19 Maret, bulan akan berada pada titik terdekat dengan Bumi, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai ‘titik lintasan bulan’, atau yang lebih populer lagi disebut ‘SuperMoon’.

Pada 19 Maret, bulan hanya berjarak 356.577 km dari Bumi, suatu peristiwa yang oleh para teori internet diperkirakan akan terjadi cuaca ekstrim, gempabumi dan gunung meletus.

Namun tidak semua ilmuwan meyakini ramalan tersebut.

Meskipun sepanjang tahun lalu telah terjadi berbagai peristiwa aneh seperti jatuhnya ribuan burung dari langit serta serombongan ikan yang mati terdampar di tepi pantai.

 “Tidak akan terjadi gempa bumi atau gunung meletus, kecuali itu harus terjadi,” ujar Mr. Wheeler dari International Center for Radio Astronomy, kepada news.com.

 “Bumi akan mengalami pasang surut lebih rendah dan pasang naik lebih tinggi dari biasanya, saat peristiwa itu terjadi, namun tidak mengkhawatirkan.”

Akan tetapi badai New England pada 1938 atau banjir bandang Hunters Valley 1955, keduanya terjadi pada saat peristiwa ‘SuperMoon’.

Angin Siklon 1974 dan Badai Katrina 2005 juga bertepatan dengan SuperMoon, atau paling tidak mendekati peristiwa tersebut.

Bahkan, sejumlah astronom dan David Reneke, mengklaim terdapat lebih banyak peringatan karena rasa takut manusia dibandingkan dengan peristiwa yang akan terjadi.

 “Jika anda berupaya lebih dalam, anda dapat mengaitkan secara berurutan hampir semua bencana alam dengan peristiwa langit...seperti komet, planet dan matahari,” ujar Dr. Reneke kepadan news,com.au.

 “Ingat, di masa lalu, kesejajaran planet akan menarik matahari terlepas. Kali ini tidak. Para astrolog menarik busur sangat panjang.”

Dr. Victor Gostin, dari Planetary and Environmental Geoscientist, Universitas Adelaide mengatakan kepada news.com.au, ramalan cuaca, gempa bumi, gunung meletus dan bencana alam lainnya belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa korelasi antara garis katulistiwa dengan gempa besar dan bulan purnama.

 “Ini disebabkan pasang-surut (analisator pasang laut) yang dapat memicu terjadinya gempabumi,” ujarnya.

Beberapa peristiwa mengerikan terkait SuperMoon membuat ketakutan setiap orang pada malam 19 Maret mendatang.

0 komentar:

Video Gallery

Cari Artikel Disini